News & Updates

Aksi Natal UKI Calgary 2022

Salam semuanya,


Kami mengundang umat untuk bersama ulurkan tangan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Indonesia yang sedang mengalami bencana alam.


Deadline untuk donasi: 31 Desember 2022

Email: etrf + note "Aksi Natal" ke msidharta27@gmail.com


For questions, please contact koordinator UKI Calgary.


Doa Novena Bunda Maria Penolong Abadi dengan UKI Toronto

Bulan Oktober ini, dalam rangka memperingati bulan Rosario, kami mengundang umat UKI Calgary untuk ikut dengan umat UKI Toronto untuk doa rosario bersama.

Tgl: Oktober 12 - 20, 2022

Jam: 5:30 PM (Waktu Calgary)

Google Link: https://meet.google.com/rjr-hary-ojf


IMPORTANT

Bila mau join, mohon join jam 5:30 PM waktu Calgary, bukan 7:30 PM (ini waktu Toronto)

Pesta Malaikat Agung

Hari ini Gereja Katolik memperingati Pesta Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung. Pada kesempatan kali ini, ayo kita sedikit membaca dan merenungkan kisah Malaikat Agung ini.


-Santo Mikael-

Mikael, yang berarti “Siapakah yang sama dengan Allah?” adalah malaikat agung Allah dan panglima bala tentara surga. Dalam iman Kristen, Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi serangan musuh. Cerita-cerita klasik tentang Malaikat Agung Mikael umumnya bersumber pada kitab Wahyu dan Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara Yang Baik dan Yang Jahat. Mikael bersama malaikat-malaikat baik telah mengalahkan lucifer dengan sahabat-sahabatnya. Orang-orang Kristen yang rela mengorbankan nyawanya sudah menang berkat Darah Kristus dan Sabda Ilahi. Mikael adalah pembela kaum beriman dari segala serangan musuh jahat.


-Santo Gabriel-

Gabriel, yang lazim disebut juga ‘Jibrail’ berarti ‘Kekuatan Allah’. Dalam tradisi Kristen, Malaikat Agung ini dikenal sebagai “pembawa kabar gembira” dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah semenjak Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru, peranan Gabriel sebagai “pewarta kabar gembira” dari Allah ditemukan dalam kisah Zakaria dan kunjungannya kepada Maria.

Dari peranan Malaikat Gabriel, kita tahu bahwa Gabriel menjadi utusan Allah untuk menyampaikan kepada manusia berita keselamatan dari Allah. Ia memberi penerangan ilahi kepada manusia sehingga terbukalah budi dan hati manusia untuk memahami dan meyakini kehendak Allah.


-Santo Rafael-

Rafael berarti ‘Obat Tuhan’, ‘Tabib Allah’ atau ‘Tuhan Menyembuhkan’. Kisah terkenal mengenai malaikat Rafael sebagai ‘Tabib Allah’ dapat kita baca di dalam Kitab Tobit 4-12. Di sana Rafael tampil sebagai ‘teman seperjalanan’ Tobia ke negeri Media, dan sebagai malaikat Tuhan yang diutus untuk menyembuhkan Tobias dari kebutaannya, dan untuk membebaskan Sara, puteri Raguel, dari gangguan roh jahat. Umat Kristen menghormati malaikat Rafael sebagai tabib Allah yang diutus untuk menyembuhkan manusia dari penyakit dan menguatkan kelemahan jiwanya serta membebaskan manusia dari perhambaan setan.

Semoga dengan sedikit kisah para Malaikat Agung, kita semua bisa meneladani dan semakin beriman kepada Yesus Kristus. Para Malaikat Agung Mikael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami.

Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Berduka Cita

Gelar “Bunda Dukacita” diberikan kepada Bunda Maria dengan menitikberatkan pada sengsara dan dukacitanya yang luar biasa selama sengsara dan wafat Kristus. Menurut tradisi, sengsara Bunda Maria ini tidak terbatas hanya pada peristiwa-peristiwa sengsara dan wafat Kristus; melainkan meliputi “tujuh dukacita” Maria, seperti yang dinubuatkan Nabi Simeon yang memaklumkannya kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan - dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” (Lukas 2:34-35). Tujuh Dukacita Bunda Maria meliputi Nubuat Simeon, Pengungsian Keluarga Kudus ke Mesir; Kanak-kanak Yesus Hilang dan Diketemukan di Bait Allah; Bunda Maria Berjumpa dengan Yesus dalam Perjalanan-Nya ke Kalvari; Bunda Maria berdiri di kaki Salib ketika Yesus Disalibkan; Bunda Maria Memangku Jenasah Yesus setelah Ia diturunkan dari Salib; dan kemudian Yesus Dimakamkan. Secara keseluruhan, nubuat Simeon bahwa sebilah pedang akan menembus hati Bunda Maria digenapi dalam peristiwa-peristiwa tersebut. Oleh sebab itu, Bunda Maria terkadang dilukiskan dengan hatinya terbuka dengan tujuh pedang menembusinya. Dan yang terpenting ialah bahwa setiap dukacita diterima Bunda Maria dengan gagah berani, dengan penuh kasih, dan dengan penuh kepercayaan, seperti digemakan dalam Fiat-nya, “jadilah padaku menurut perkataan Tuhan,” yang diucapkannya pertama kali dalam peristiwa Kabar Sukacita.


Peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita mulai populer pada abad keduabelas, meskipun dalam berbagai gelar yang berbeda. Beberapa tulisan didapati berasal dari abad kesebelas, teristimewa di kalangan para biarawan Benediktin. Pada abad keempatbelas dan kelimabelas, peringatan dan devosi ini telah tersebar luas di kalangan Gereja.


Yang menarik, pada tahun 1482, peringatan ini secara resmi dimasukkan dalam Misale Romawi dengan gelar “Santa Perawan Maria Bunda Berbelas Kasihan,” (Our Lady of Compassion) dengan menekankan besarnya cinta kasih Bunda Maria yang diperlihatkannya dalam sengsara bersama Putranya. Kata `compassion' berasal dari kata Latin `cum' dan `patior' yang artinya “menderita bersama”. Dukacita Bunda Maria melampaui dukacita siapa pun oleh sebab ia adalah Bunda Yesus, yang bukan hanya Putranya, melainkan juga Tuhan dan Juruselamatnya; Bunda Maria sungguh menderita bersama Putranya. Pada tahun 1727, Paus Benediktus XIII memasukkan Peringatan Santa Perawan Maria Bunda Berbelas Kasihan dalam Penanggalan Romawi, yang jatuh pada hari Jumat sebelum Hari Minggu Palma. Peringatan ini kemudian ditiadakan dengan revisi penanggalan yang diterbitkan dalam Misale Romawi tahun 1969.


Pada tahun 1668, peringatan guna menghormati Tujuh Dukacita Maria ditetapkan pada hari Minggu setelah tanggal 14 September, yaitu Pesta Salib Suci. Peringatan ini kemudian disisipkan dalam penanggalan Romawi pada tahun 1814, dan Paus Pius X menetapkan tanggal yang permanen, yaitu tanggal 15 September sebagai Peringatan Tujuh Duka Santa Perawan Maria (yang sekarang disederhanakan menjadi Peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita). Penekanan utamanya di sini adalah Bunda Maria yang berdiri dengan setia di kaki salib di mana Putranya meregang nyawa; seperti dicatat dalam Injil St. Yohanes, “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: `Ibu, inilah, anakmu!' Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: `Inilah ibumu!'” (Yohanes 19:26-27). Konsili Vatikan Kedua dalam Konstitusi Dogmatis Tentang Gereja menulis, “…ia sesuai dengan rencana Allah berdiri di dekatnya. Di situlah ia menanggung penderitaan yang dahsyat bersama dengan Putranya yang tunggal. Dengan hati keibuannya ia menggabungkan diri dengan korban-Nya, yang penuh kasih menyetujui persembahan korban yang dilahirkannya.”


St. Bernardus (wafat tahun 1153) menulis, “Sungguh, ya Bunda Maria, sebilah pedang telah menembus hatimu…. Ia wafat secara jasmani oleh karena kasih yang jauh lebih besar daripada yang dapat dipahami manusia. Bunda-Nya wafat secara rohani oleh karena kasih seperti yang tak dapat dibandingkan selain dengan kasih-Nya.” (De duodecim praerogatativs BVM).


Dengan menekankan belas kasihan Bunda Maria, Bapa Suci kita, Paus Yohanes Paulus II, mengingatkan umat beriman, “Bunda Maria yang Tersuci senantiasa menjadi penghibur yang penuh kasih bagi mereka yang mengalami berbagai penderitaan, baik fisik maupun moral, yang menyengsarakan serta menyiksa umat manusia. Ia memahami segala sengsara dan derita kita, sebab ia sendiri juga menderita, dari Betlehem hingga Kalvari. 'Dan jiwa mereka pula akan ditembusi sebilah pedang.' Bunda Maria adalah Bunda Rohani kita, dan seorang ibunda senantiasa memahami anak-anaknya serta menghibur dalam penderitaan mereka. Dengan demikian, Bunda Maria mengemban suatu misi istimewa untuk mencintai kita, misi yang diterimanya dari Yesus yang tergantung di Salib, untuk mencintai kita selalu dan senantiasa, dan untuk menyelamatkan kita! Lebih dari segalanya, Bunda Maria menghibur kita dengan menunjuk pada Dia Yang Tersalib dan Firdaus!” (1980).


Oleh sebab itu, sementara kita menghormati Bunda Maria, Bunda Dukacita, kita juga menghormatinya sebagai murid yang setia dan teladan kaum beriman. Marilah kita berdoa seperti yang didaraskan dalam doa pembukaan Misa merayakan peringatan ini: “Bapa, sementara PutraMu ditinggikan di atas salib, Bunda-Nya Maria berdiri di bawah kaki salib-Nya, menanggung sengsara bersama-Nya. Semoga Gereja-Mu dipersatukan dengan Kristus dalam Sengsara dan Wafat-Nya, sehingga beroleh bagian dalam kebangkitan-Nya menuju hidup baru.” Dengan meneladani Bunda Maria, semoga kita pun dapat mempersatukan segala penderitaan kita dengan sengsara Kristus, serta menghadapinya dengan gagah berani, penuh kasih dan kepercayaan.


Sumber : “Straight Answers: Mother of Sorrows” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com

Pesta Salib Suci

Konon ketika raja Persia menaklukkan Tanah Suci dan menduduki Yerusalem, ia merampas Salib Yesus dan membawanya ke Persia. Tetapi tidak lama kemudian ketika Kaisar Romawi Heraklius mengalahkan Persia, Salib Tuhan itu dikembalikan atas tuntutannya. Heraklius sendiri memikul Salib Tuhan itu hingga ke puncak Golgotha. Pada abad keempat, Salib itu ditemukan oleh Santa Helena, ibu Kaisar Konstantinus Agung. Sebuah gereja dibangun di sana sebagai penghormatan terhadap Salib Tuhan itu.


Hari ini Gereja merayakan pesta Salib Suci. Pemuliaan Salib Tuhan ini dikaitkan dengan penemuannya oleh Santa Helena. Lebih dari itu pesta ini lebih merupakan ungkapan iman Gereja terhadap Salib Yesus sebagai jalan keselamatan.


Link di bawah ini menjelaskan lebih dalam mengenai Pesta Salib Suci https://katolikpedia.id/pesta-salib-suci-yesus/

Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria

Hari ini Gereja seluruh dunia merayakan “Pesta kelahiran Santa Perawan Maria”. Pesta ini sesungguhnya menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan menghormati Bunda Maria sebagai wanita yang punya peranan besar di dalam karya keselamatan Allah. Sehubungan dengan pesta ini mungkin terlintas dalam benak kita pertanyaan berikut: “Landasan pemikiran apa yang melatarbelakangi pesta ini?”


Kita memang tidak bisa langsung menjawab pertanyaan ini dengan membeberkan peristiwa kelahiran Maria secara lengkap dan obyektif berdasarkan informasi dari dokumen – dokumen terpercaya Gereja seperti Alkitab. Yang mungkin bagi kita ialah melihat peranan dan kedudukan Maria di dalam rencana dan karya keselamatan Allah di dalam sejarah.


Tentang hal ini Gereja mengajarkan bahwa Allah – setelah kejatuhan manusia – menjanjikan seorang Penebus bagi umat manusia. Penebus itu adalah AnakNya sendiri. Untuk maksud luhur itu Allah membutuhkan kerjasama manusia; Allah membutuhkan seorang perempuan untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya. Kebenaran iman ini dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada Galatia: “…Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan…” (Gal 4:4).


Siapa perempuan itu? Perempuan itu adalah Maria, seorang puteri keturunan Abraham. Dari sini Gereja mengajarkan bahwa Maria telah ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung dan melahirkan AnakNya. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan tanpa noda dosa asal.


Dalam konteks pengakuan iman inilah, Gereja merasa perlu menentukan suatu hari khusus (yaitu: 8 September) untuk merayakan peristiwa kelahiran Maria. Dasar pertimbangan disini – barangkali sangat sederhana – ialah bahwa sebagai manusia, Maria tentu pernah lahir pada waktu dan tempat tertentu, dari orangtua dan suku tertentu. Injil – injil sendiri tidak mengatakan secara jelas bahwa Maria juga adalah keturunan Daud, sebagaimana Yusuf suaminya. Yang penting disini bukanlah ketepatan hari kelahiran itu tetapi ungkapan iman Gereja yang meninggikan Maria sebagai perempuan yang ditentukan Allah untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya.


Seturut sejarah, mulanya pesta ini dirayakan di lingkungan Gereja Timur berdasarkan ilham dari tulisan – tulisan apokrif pada abad ke – 6; pada akhir abad ke – 7, barulah pesta ini diterima dan dirayakan di dalam Gereja Barat Roma dan berlangsung terus sampai masa sekarang.

Peringatan Wajib Maria Ratu Surga

Gelar Bunda Maria sebagai Ratu surga berhubungan dengan gelar Bunda

Maria yang lainnya, yaitu bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang

adalah Sang Raja di atas segala raja di bumi ini (lih. Why 1:5).


Artikel lengkap dapat dibaca disini: https://katolisitas.org/mengapa-bunda-maria-disebut-ratu-surga/

Hari Raya Penampakan Tuhan

TRANSFIGURASI


Peristiwa ini terjadi di dalam perjalanan Yesus Kristus menuju Yerusalem tempat Ia menderita. Apa makna peristiwa ini bagi Yesus Kristus dan para murid-Nya? Ada 2 makna :

1. Peristiwa ini sengaja ditempatkan di sini dalam perjalanan Yesus Kristus menuju Yerusalem agar orang melihat hubungan antara kemuliaan dan misteri salib. Salib memang suatu tragedi. Menurut tradisi orang Roma, salib adalah tempat hukuman bagi para penjahat. Salib adalah sesuatu yang memalukan. Namun bagi orang-orang Katolik, salib justru telah menjadi sesuatu yang lain. Salib telah menjadi lambang kemenangan. Karena itu, bagi orang-orang Katolik, penderitaan atau salib bukanlah akhir darin segala-galanya. Di balik salib masih tersimpan sebuah kemuliaan, kejayaan dan kemenangan.

2. Kenyataan bahwa Yesus Kristus adalah Putra kesayangan Bapa sama sekali tidak berarti bahwa Dia dibebaskan dari penderitaan. Dengan kata lain, kenyataan bahwa cinta Bapa terhadap Yesus Kristus sama sekali tidak dikurangkan oleh penderitaan Yesus Kristus. Allah Bapa tetap mencintai Yesus Kristus sekalipun Yesus Kristus menderita secara sangat keji. Hal ini memberi pesan yang sama kepada orang-orang Katolik yang menderita. Kenyataan bahwa ada orang yang menderita, bahkan secara tidak masuk akal, sama sekali tidak berarti bahwa Tuhan tidak mencintai mereka.


Jalan Yesus Kristus adalah jalan kita juga. Kalau Yesus Kristus, Guru kita harus terlebih dulu menderita sebelum memperoleh kemenangan, maka hal yang sama berlaku untuk kita. Kita tidak mungkin memperoleh kebahagiaan, kemenangan, keberhasilan, kalau kita tidak dengan sabar memikul salib kita masing-masing. Namun dalam semua yang kita alami, khusus dengan salib-salib yang kita pikul, percayalah bahwa Tuhan tetap mencintai kita. “Jangan lupa, Tuhan mencintai kita semua.”



Doa St. Thomas Aquinas

Allah Pencipta segala sesuatu, Sumber terang dan kebijaksanaan yang sejati, asal mula segala makhluk, curahkanlah seberkas cahaya-Mu untuk menembus kegelapan akal budiku. Ambillah dariku kegelapan ganda yang menyelimutiku sejak lahir, suatu ketidak-mengertian karena dosa dan ketidak-tahuan. Berilah kepadaku, pengertian yang tajam dan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk memahami segala sesuatu dengan benar dan mendasar. Karuniakanlah kepadaku talenta untuk menjelaskan dengan tepat dan kemampuan untuk mengutarakannya dengan saksama, luwes dan menarik. Tunjukkanlah bagaimana aku memulainya, arahkanlah perkembangannya dan bantulah sampai kepada penyelesaiannya. Kumohon ini demi Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Juli: Bulan untuk Menghormati Darah Yesus

Tidak banyak yang tahu bahwa Juli adalah "Bulan Darah Paling Berharga".


Paus Pius IX memutuskan pada 10 Agustus 1849 bahwa hari Minggu pertama bulan Juli akan didedikasikan untuk Darah Yang Paling Berharga. Ketika Paus Pius IX berada di pengasingan dari Roma, ia memiliki seorang pendamping bernama Don Giovanni Merlini, jenderal ketiga dari Kongregasinya. Imam suci ini menyarankan kepada Paus bahwa dia bersumpah untuk memberi pesta Darah Berharga kepada seluruh gereja. Tanpa mengikat dirinya dengan kaul, Paus pun memperluas pesta itu ke seluruh gereja. Pada kalender lama, pesta itu dirayakan pada tanggal 1 Juli.


Hari ini, umat Katolik masih dapat melanjutkan tradisi ini dengan meningkatkan devosi mereka kepada Darah yang paling berharga sepanjang bulan Juli.


Di dunia kuno, pengorbanan darah menjadi pusat dari setiap hubungan – baik pernikahan, pertukaran tanah atau perjanjian damai. Hubungan ini didefinisikan sebagai perjanjian; pertukaran perjanjian yang dijanjikan. Untuk setiap perjanjian, pihak-pihak yang terlibat akan menyatakan sumpah khidmat dan persembahkan pengorbanan darah untuk menyegel sumpah itu. Selanjutnya, mereka bisa membagikan makanan ke orang-orang yang berada dalam hubungan perjanjian ini.


Di perjanjian baru, Yesus membuat pengorbanan tertinggi: hidup-Nya sendiri. Dia mencurahkan Darah-Nya yang Berharga di Kayu Salib untuk menyegel perjanjian. Dimana dalam Ekaristi, kita memakan daging dan darahnya – makanan yang menegaskan kembali Perjanjian. Darah Berharga Kristus menegaskan Perjanjian kita dengan Allah. Tuhan menawarkan janji-janji-Nya yang berlimpah, dan kita menawarkan diri kita sendiri dan melepaskan keegoisan kita untuk menaati dan mengikuti Tuhan.


Di ruang pencambukan kita melihat Tuhan dalam penghinaan yang paling dalam: di bawah pukulan kasar, dimana Darah ilahi menyembur ke atas lantai. Lalu, Kristus dipimpin di hadapan Pilatus. Disitu, Pilatus menunjukkan Tubuh yang berlumuran darah kepada orang banyak. Yesus lalu melewati jalan-jalan Yerusalem jejak berdarah ke Golgota dan di bawah balok-balok Salib. Disanalah darah Yesus menetes. Saat seorang prajurit membuka sisi-Nya yang suci, Air dan Darah-Nya memancar.


Devosi kepada Darah Berharga bukanlah pilihan rohani. Seharusnya, itu adalah kewajiban rohani, dan itu tidak hanya bagi para imam, tetapi seharusnya bagi setiap pengikut Kristus. Devosi-devosi kepada Darah Berharga, Hati Kudus, ‘bagian-bagian dari Tubuh Kristus’ merupakan kesaksian yang hidup dari iman kita kepada Inkarnasi dari Yesus Kristus. Juru Selamat kita itu bukanlah sesuatu yang abstrak; Dia adalah Allah yang menjadi Manusia. Di dalam kredo Athanasian, dikatakan bahwa dengan menjadi manusia itu, Kristus membawa kemanusiaan kepada keilahian.


Jika kita menghormati Darah Berharga Yesus ataupun Hati Kudus-Nya, kita menyembah Satu Allah yang benar. Dia mengasihi dunia ini hingga Dia berkenan menyerahkan Putera Tunggal-Nya kepada kita, yang berkenan menumpahkan darah-Nya untuk keselamatan kita. Betapa beruntungnya kita memiliki Darah Ilahi yang begitu dekat dengan kita untuk mempersembahkannya kepada Bapa surgawi untuk dosa-dosa seluruh dunia!


Melalui doa-doa kita pada bulan Juli ini, kita menyatukan semua itu dengan Gereja. Ini untuk menegaskan kembali iman kita, bahwa Tuhan kita ada diantara manusia dan menyadari bahwa suatu hari nanti kita akan tinggal bersama Dia.


Mari kita mengarahkan devosi kita di bulan Juli ini kepada Darah Kristus yang Maha Berharga yang dicurahkan untuk keselamatan kita, demi pengampunan dosa-dosa kita semua dan untuk membawa rahmat pertobatan ke seluruh dunia.


Sources:

https://catholicinsight.com/july-and-the-most-precious-blood/

https://www.catholic.com/magazine/online-edition/july-month-of-the-most-precious-hemoglobin

Hari Raya Hati Kudus Yesus

Gereja Katolik dan kita sebagai umat Katolik, percaya bahwa Yesus memiliki hati yang mahakudus, yakni sebuah hati yang mampu mengasihi dan berbelas kasih tanpa batas. Maka sudah selayaknya, bahkan seharusnya lah, kita semua belajar dan mendidik diri untuk memiliki hati seperti Hati Yesus.


Tentu, sebagai manusia, ciptaan Allah kita sadar bahwa manusia itu meskipun luhur sebagai ciptaan namun terbatas. Justru dalam segala keterbatasan itulah sebagai manusia, kita tak perlu lelah berusaha, berjuang untuk agar memiliki hati yang menyerupai hati Yesus.


Tidakkah kita senantiasa bermohon kepada Tuhan dalam doa “jadikanlah hati kami seperti Hati-Mu”? Mungkin saja sampai sampai saat ini doa itu sebagai doa tertulis dan bahkan doa hafalan belaka. Belum sempat merefleksikan dan merenungkannya dalam hati kita masing-masing.


Dalam tradisi doa Katolik,kita mengenal devosi kepada Hati Kudus Yesus. Atau yang lebih populer dikenal sebagai Novena Hati Kudus Yesus. Doa Hati Kudus Yesus ini sangat penting dan bermakna sangat tinggi inilah praktik kristosentris yang sangat mendalam, yang sudah menjadi bagian penting dari devosi Kristen sejak awal.


Dalam terang Kitab Suci, istilah ‘Hati Kudus Yesus’ menunjukkan keseluruhan misteri Kristus, keseluruhan keberadaannya, dan pribadi-Nya. ‘Hati Kudus’ adalah Kristus, Sabda yang berinkarnasi, Juruselamat yang secara intrinsik mengandung kekuatan Roh Kudus. Itulah sebabnya kita dapat berdoa tertuju kepada “Ya Hati Kudus Yesus….” (kasihanilah dan selamatkanlah kami).


Di masa lalu, devosi ini mulai populer di kalangan umat Kristen setelah seorang biarawati Visitation dari Perancis yang bernama Maria Margaretha Alacoque, mendapat vision (penglihatan rohani) tentang Yesus. Dikisahkan dalam penglihatan itu, menurut penuturan Maria Margareta ini, Yesus meminta Gereja untuk menghormati Hati-Nya yang Paling Suci (artinya: Mahakudus). Maka sejak itulah banyak orang mulai berdoa dan berdevosi kepada Hati Kudus Yesus. Doa itu kemudian terus populer hingga sekarang ini.


Apa yang direnungkan oleh beberapa orang kudus dan saleh berikut tentang Hati Kudus Yesus yang menyentuh hati dan kiranya cocok untuk kehidupan sehari-hari hingga saat ini.

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Bertepatan dengan pesta hari ini, Yesus mengajak dan menyadarkan kita untuk belajar dari Yesus. Yesus tidak memberi roti yang hanya dapat mengenyangkan tubuh jasmani kita, tetapi lebih kepada lapar jiwa kita. Ketika kita lapar dan haus akan kedamaian, cintakasih, kebenaran, keadilan, persaudaraan, pengampunan, dll… Yesus adalah sang Roti hidup, yang memiliki hati yang peduli, yang sangat bertanggungjawab atas keselamatan hidup kita, memberi seluruh diri-Nya, hidup-Nya bagi santapan jiwa kita. Yesus menjadi ekaristi, yang dibagi, dipecah-pecahkan bagi semua yang datang kepada-Nya. Pemberian diri dari Tuhan Yesus dalam Ekaristi adalah kepenuhan cinta ilahi. Dalam Ekaristi Ia tidak hanya memberi kita pahala-Nya, penderitaan-Nya, tetapi Ia menyerahkan diri-Nya sendiri. “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” (Yoh 6:56). Pemberian diri Yesus kepada kita dalam bentuk makanan adalah tingkat cinta yang paling tinggi dan istimewa. Ia memberikan diri-Nya kepada kita untuk bersatu secara total dengan kita, sebagaimana makanan melebur menjadi satu dengan orang yang memakannya.


Maka, Ekaristi menjadi sumber dan puncak hidup beriman kita. Sumber karena tanpa Ekaristi kita tidak bisa hidup, dan segala perjuangan hidup kita mengarah dan berpuncak pada Ekaristi. Di dalam dan melalui Ekaristi, kita menimba rahmat, kekuatan dan berkat untuk terus membagikannya dan menjadi berkat bagi orang lain. Bila demikian, kita akan merasa aman, damai dan tenang, sebab,”hanya dekat Allah saja aku tenang, dari Dialah keselamatanku” (Mzm 62:2). Maka, kita patut bangga dan merasa bahagia dan syukur, ketika kepada kita dikatakan, “Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan Tuhan.”. Dialah Roti hidup, santapan jiwa kita.

Hari Raya Tritunggal Maha Kudus

“Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia sehingga Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal agar setiap orang yang percaya kepada-Nya mendapatkan hidup kekal”. Dalam perjanjian lama, Allah sering dilihat sebagai Allah yang menghukum dan menghakimi, Allah yang membinasakan manusia. Tapi Injil hari ini menampilkan dan mewartakan tentang Allah yang menyelamatkan dunia. Allah yang sangat mencintai dunia yang Ia ciptakan. Allah yang senang melihat orang selamat; karena itu Ia mengutus Putera-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia. Bahwa Allah itu baik, yang menciptakan segala sesuatu untuk berkembang. Dan hal ini diteruskan oleh Putera-Nya yang mengalami pengalaman manusia untuk mengangkat manusia dan menyelamatkan. Peran ini selanjutnya diteruskan oleh Roh Kudus, Roh Cinta kasih. Kasih itu menyatu dan menyata dalam peran Tritunggal maha Kudus.


Gereja perdana yakin bahwa dalam diri Kristus dan dalam Roh Kudus, karya keselamatan Allah terlaksana. Kitab Suci tidak menulis suatu teori tentang Allah, tetapi tentang apa yang Allah kerjakan bagi manusia dalam diri Yesus Kristus dan dalam Roh Kudus. Di dalam diri Yesus Allah mendatangi umatnya. Dalam karya Yesus Allah menampakkan diri-Nya dan mulai merajai bumi ini. Dan karya Yesus ini dilanjutkan oleh para pengikut-Nya dibawah bimbingan Roh Kudus. Dengan demikian, Allah hadir di dalam diri kita, di dalam gereja, di dalam dunia oleh Roh Kudus, yang menggerakkan dan memperbaharui manusia.


Yang diperlukan bagi kita ialah: iman kepercayaan untuk menerima warta ini. Perlu hati yang terbuka untuk mau bekerjasama dengan kasih Allah, juga dengan rasa kagum dan penuh syukur. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Daya cipta Tritunggal Mahakudus yang terus berlangsung dan menggerakkan seluruh isi dunia, yaitu bahwa kasih Bapa yang begitu besar menjadi kekuatan penyelamatan seluruh semesta sehingga kita tidak binasa melainkan memperoleh hidup kekal. Dan jaminan keselamatan kekal kita tahu dan kita imani karena penebusan oleh Yesus Kristus dengan wafat di kayu salib. Maka karya keselamatan yang total dari kasih Bapa dalam Yesus Kristus, dilanjutkan melalui karya Roh Kudus yang menggerakkan hidup kita.


Maka, semoga kita semakin peka oleh daya cipta Roh Kudus dalam kasih Bapa dan Putra yang menggerakkan hidup kita. Allah adalah kasih, kasih yang mengampuni, penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, kita boleh bersyukur dalam Tritunggal Yang Mahakudus yang menebus, menyelamatkan dan mengasihi kita, sepanjang segala masa.

Hari Raya Pentakosta

Pada hari ini kita merayakan Hari Raya Pentakosta, Roh Kudus turun atas Para Rasul yang saat itu berkanjang dalam doa bersama Maria, Bunda Tuhan.

Kita tahu bagaimana situasi para murid sejak sengsara Yesus, kemudian WafatNya dikayu Salib. Mereka terhempas, terpuruk berada dalam situasi kegelapan, situasi cemas. Kemudian Yesus bangkit, mereka mulai mempunyai secercah harapan lagi walaupun Yesus bukanlah seperti yang dulu, tapi Yesus yang sudah bangkit, yang sudah mulia.


Mereka tahu bahwa Yesus menjanjikan Roh Penolong, Roh Kebenaran; mereka diminta untuk bersatu dalam doa menanti kedatangan sang Roh Penolong, Roh Kebenaran.

Disinilah letak kekuatan Roh Kudus, Roh Penolong, Roh Kebenaran yang luar biasa itu.

Sesudah menerima Roh Kudus, mereka betul betul hidup dalam Roh.


Mereka mewartakan Tuhan, memberi kesaksian tentang Tuhan dengan penuh sukacita, tanpa ada rasa cemas dan takut lagi.

Semuanya sudah terkalahkan dengan kuasa Roh Kudus. Hari ini, kita dan Gereja, diperbarui lagi dengan Kuasa Roh Kudus ketika kita merayakan Hari Raya Pentekosta.

Hendaknya kita menyadari bahwa Roh Kudus turun atas kita masing masing dan menghalau kegelapan yang ada dalam diri kita, dan memberikan terang pada kita.


Berikut link doa ‘Datanglah ya Roh Pencipta’ untuk didoakan/dinyanyikan pada hari ini. Doa ini diyakini dapat memberikan indulgensi bagi kita semua.

https://www.facebook.com/gerejakatolik/posts/datanglah-ya-roh-pencipta-veni-creator-spiritusindulgensi-sebagian-jika-doa-ini-/10156913564364638/

Pesta St. Perawan Maria Mengunjungi Elizabeth

Lukas mengisahkan ziarah iman Maria melintasi wilayah pegunungan Yehuda menuju Kota Karem.

Tempat domisili Elizabeth dan Zakaria bersama Yohanes di dalam rahim Elizabeth.


Kita bisa merasakan bagaimana perjuangan kemanusiaan Maria yang sedang mengandung Yesus rela menempuh perjalanan yang sangat jauh.

Kunjungan Maria adalah momen berahmat bagi Elizabeth.


Paus Emeritus Benediktus XVI mengatakan bahwa Perjalanan Maria mengunjungi sepupunya Elizabeth adalah sebuah perjalanan misionaris yang otentik.

Ini adalah suatu perjalanan yang membawanya jauh dari rumah, mendorong dia kepada dunia, ke tempat-tempat yang asing bagi kebiasaannya sehari-hari.

Peristiwa Perawan Maria pergi untuk mengunjungi Elizabeth merupakan contoh yang paling jernih dan arti yang paling benar dari perjalanan kita orang yang beriman dan perjalanan Gereja itu sendiri.

Dari kodratnya. Gereja adalah misionaris. Kita dipanggil untuk mewartakan Injil di mana pun dan selalu, untuk meneruskan warta iman kepada seluruh umat manusia dan kepada setiap kebudayaan.

Ketika berjumpa dengan orang lain, kita-seperti Maria-membawa rahmat dalam diri kita, betapa pun sederhana, kepada orang lain.

Cahaya wajah, senyum, kata-kata yang sederhana dan murni yang mengalir tulus dari hati menjadi energi spiritual yang menyegarkan hidup orang lain.

Kita membawa Tuhan yang kita “kandung” dalam Rahim hati kita melalui doa dan Ekaristi.

Kita hadirkan wajah Tuhan yang otentik, asli, yang selama ini tinggal dalam “kemah” hati kita.

Kehadiran kita yang murni membawa secercah harapan bagi hidup orang lain yang mungkin saja sedang dilanda ketakutan, kegalauan dan terhimpit beban berat yang tidak terkatakan.

Spiritualitas perjumpaan dan energi kehadiran kita akan membawa kabar sukacita.

Kabar sukacita itu adalah harapan yang berdaya menumbuhkan kesetiaan, kesabaran, ketenangan hingga mukjizat Tuhan hadir menggenangi alur sejarah hidup kita.

Rahmat Tuhan itu akan menjadikan seluruh hidup kita sebagai ungkapan syukur tanpa batas sampai kalvari hidup kita.


Berikut adalah link doa Magnificat (Kidung Maria), untuk kita doakan pada hari ini. Mari kita mohon perantaraan Bunda Maria dalam setiap tugas perutusan kita.

https://m.facebook.com/Yuli.Lo.277/posts/684298198928107

Hari Raya Kenaikan Tuhan

Selamat pagi teman-teman UKI yang terkasih di dalam Kristus


Tidak semua perpisahan membawa kesedihan, ada juga perpisahan yang memberi kegembiraan.

Kegembiraan itulah yang diberikan saat perpisahan dengan Yesus yang menjanjikan Roh Kudus akan datang untuk menghibur, memberi kekuatan dan mengajarkan kita.


Saat ditinggal oleh Yesus, para murid sujud menyembah dan kembali ke Yerusalem dengan sukacita.

Mereka pun semakin setia memuji dan berdoa di Bait Allah.


Janji Yesus untuk menghadirkan Roh Kudus justru menjadikan hati para murid semakin mantap, mereka

tidak fokus kepada 'kehilangan' Yesus, karena 'kehadiranNya' tidak lagi dibatasi ruang dan waktu.


Mari kita bersama merenungkan, sejauh mana kita telah menyediakan diri untuk karya Roh Kudus?

Semoga karya Roh Kudus semakin membuat kita memberikan diri untuk menjadi pelayanNya.

Pope Francis Visit

Dear All,

Pope Francis will make a pastoral visit to Canada from July 24 to 29, 2022. The Pope’s visit will provide an opportunity for him to listen and dialogue with Indigenous Peoples, to express his heartfelt closeness and to address the impact of residential schools in Canada. The papal visit will also provide an opportunity for the shepherd of the world’s 1.2 billion Catholics to connect with the Catholic community in Canada.


Given the vast landscape of our country, the limited time period for the visit and considering the health of the 85 year-old Pontiff, the Vatican has announced that Pope Francis will adopt three communities as a base for his Canadian visit: Edmonton, Quebec City, and Iqaluit. The locations will limit travel for the Holy Father while still allowing an opportunity for both intimate and public encounters, drawing on participation from all regions of the country.


Specific programming and events will be confirmed approximately six weeks prior to the Holy Father’s arrival. Visit papalvisit.ca or visitepapale.ca for more information and to stay updated on the latest developments. Please continue to pray for the health of Pope Francis and for all those engaged in the ongoing healing and reconciliation journey. May the journey serve as a moment of healing and reconciliation for Indigenous Elders, knowledge keepers, residential school survivors and all those working on the path to truth and understanding.


Media releases:


- Pope Francis to Visit Canada (Vatican News)

- Catholic Bishops Welcome Announcement of Dates and Hub Cities for Papal Visit to Canada (CCCB)

- News Conference re: Papal Visit by Archbishop Richard Smith, National Coordinator for the Papal Visit, May 13 at 8 am (Archdiocese of Edmonton) Facebook Live on Youtube

- FAQ on Papal Visit to Canada


We encourage you to share this news with your communities. Please also subscribe to the Papal Visit newsletter and receive the latest updates on the historic visit of the Holy Father to Canada.


In Christ,

Lia O'Hara

Communication Coordinator

Diocese of Calgary

Hari Raya Kabar Sukacita

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita.

Di tengah-tengah Masa Prapaskah, Gereja merayakan satu pesta besar dan peringatan wajib paling penting dalam gereja Kristiani, pesta perayaan peristiwa inkarnasi Yesus Kristus dalam rahim Perawan Maria, dikenal dalam bahasa latin sebagai Festum Incarnationis. Ini merupakan pesta yang menarik, karena menyela puasa dan matiraga masa Prapaskah untuk merayakan kedatangan Yesus ke dunia. Perayaan hari ini menjadi sangat penting dikarenakan pada hari ini, umat Katolik juga memperingati hal mendasar dalam iman Kristiani yakni Trinitas - Allah Bapa yang turun ke dunia menjadi manusia (sabda yang menjadi daging) melalui perantaraan Roh Kudus. Peristiwa ini juga menyatakan pada Maria Allah berkenan dan betapa pentingnya peran serta Maria dalam karya keselamatan manusia. Maria lah perantara bagi karya besar Allah.


Injil hari ini membawa pesan mendalam tentang Ketaatan Maria


"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu." (Luk 1:28-31, 34-38).


Kisah yang diawali dengan pertemuan malaikat Gabriel dengan Maria inilah yang disebut sebagai peristiwa 'kabar suka cita'. Maria sungguh terberkati, bukan saja karena ia menerima karunia menjadi Bunda Tuhan, tetapi karena hidupnya penuh dengan teladan keutamaan; ia taat, setia, tabah dan bijaksana. Jawaban Maria ini menyatakan bahwa ia adalah penghayat kerendahan hati. Ia bersedia mengambil tanggung jawab yang diberikan Tuhan, apapun konsekuensinya; melahirkan di kandang hewan, lari menyingkir ke Mesir untuk menghindari kemurkaan Herodes, sampai harus menyaksikan putera yang dikasihinya dianiaya dan wafat di kayu salib. Ia tetap menjadi pribadi yang terberkati. Bagi Maria kehendak Tuhan harus diutamakan, bukan kehendak manusia.


Bagaimana jadinya apabila Bunda Maria menolak kabar dari malaikat Gabriel?


Semoga seperti Bunda Maria yang mau bekerja sama dengan Allah untuk mewujudkan karya keselamatan di dunia, kita juga terus diajak agar terbuka pada kehendak Allah dan bersedia membuka diri untuk bekerja sama dengan-Nya demi mematangkan iman kita masing-masing dan terus berbuah setiap hari: menjadi berkat bagi sesama dan alam ciptaan-Nya. Semoga seperti Maria, kita selalu membiarkan kehendak Allah terjadi dalam hidup ini dan selalu yakin bahwa kehendak Allah itu selalu yang terbaik.


Per Mariam ad Jesum (Kepada Yesus melalui Maria).


Semoga Tuhan memberkati anda semua dan keluarga.

Amin.

Hari Raya Pesta St. Joseph

Hari ini Gereja Katolik merayakan Pesta St. Joseph, pelindung Keluarga Kudus Nazaret.

Mari kita luangkan waktu sejenak untuk berdevosi kepada St. Joseph patron teladan kaum pekerja, penopang keluarga yang amat bijaksana.

Berikut adalah pesan Bunda Maria kepada Ven, Maria Agreda mengenai mempelainya yang kudus, St. Joseph

“Segenap umat manusia telah sangat meremehkan hak khusus dan istimewa yang dianugerahkan kepada suamiku yang terberkati, St Yosef. Aku meyakinkan engkau bahwa ia adalah salah seorang tokoh yang amat berkenan di Hadirat Allah, dan ia memiliki kuasa yang hebat untuk menahan lengan-lengan murka Allah. Apa yang dimohonkan suamiku kepada Tuhan di surga dianugerahkan di atas bumi, dan dengan perantaraannya bergantunglah banyak rahmat berkat luar biasa bagi manusia.” - Bunda Maria kepada Ven. Maria Agreda

Figur Ayah Keluarga Kristen

Para kudus dan teolog mengatakan bahwa peran St. Joseph dalam sejarah keselamatan sangat penting yaitu menjadi ayah (angkat) Putera Allah. Ia pun seperti St. Perawan Maria dipilih dan dipersiapkan Allah untuk menjadi ayah dan ibu Putera-Nya. Ia adalah model mencintai Yesus dan Maria dengan sepenuh hati. Mengajarkan kesucian dalam perkawinan, kemurnian demi Kerajaan Allah, pengudusan dalam pekerjaan dan hidup kontemplatif. Paus Fransiskus mengatakan keagungan St. Joseph ada dalam fakta bahwa ia adalah suami Maria dan ayah (angkat) Yesus. Dengan demikian, ia menempatkan dirinya untuk melayani seluruh rencana karya keselamatan dan inkarnasi, seperti ditegaskan oleh St. Yohanes Krisostomus.

Dalam bacaan injil hari ini, Ia disebut sebagai “seorang yang tulus hati” (Mat. 1:19). Tulus hati ini dihubungkan dengan sikapnya yang lemah lembut terhadap Maria seperti ingin menceraikan St. Perawan Maria secara diam-diam dan tak ingin menghukumnya. Kemudian menerima St. Perawan Maria apa adanya serta taat kepada perintah Malaikat.

Paus Fransiskus mengungkapkan dalam diri St. Joseph, Yesus melihat kelemah-lembutan Allah.

Anjuran Apostolik Redemptoris Custos (Pelindung Sang Penebus) oleh Santo Yohanes Paulus II tentang Peran dan Perutusan St. Yosef dalam Kehidupan Kristus dan Gereja: http://yesaya.indocell.net/id1101.htm

Doa Kepada St. Yosef: http://yesaya.indocell.net/id1060.htm


Aksi Paskah 2022

Sebagai bentuk solidaritas, UKI Calgary mengadakan Aksi Paskah 2022 pengumpulan dana untuk membantu korban perang di Ukraina.

Dana yang terkumpul akan diberikan dan disatukan oleh gereja yang ditunjuk, sesuai dengan informasi yang ada di Diocese Calgary. Silahkan lihat detailnya di poster terlampir.

Mari kita semua dalam masa pra-paskah ini berderma dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan di Ukraina.

Terima kasih atas kebaikan dan sumbangan, kasih, dan doa dari anda semua.

Semoga Tuhan memberkati.


Merry Christmas!

Selamat Natal!


Semoga keajaiban Natal, sukacita, and berkat Tuhan yang melimpah dan kedamaian lewat kehadiran Yesus selalu menyertai anda semua.

Mari kita terus bergerak untuk meningkatkan dan memperkuat persaudaraan antara sesama.

Semoga Tuhan memberkati dan menjaga anda selama musim liburan ini dan sepanjang tahun.


Amin.

Aksi Natal 2021

Selamat pagi teman-teman terkasih,

Semoga anda selalu sehat dan berbahagia bersama keluarga, dan penuh sukacita menyambut Hari Natal yang tinggal beberapa hari lagi.

Seperti yang kita ketahui, bencana alam erupsi Gunung Semeru dan gempa bumi di propinsi NTT yang baru-baru ini terjadi mengundang aksi sosial dari berbagai pihak.

Sebagai bentuk solidaritas, UKI Calgary bersama dengan teman-teman dari Panitia Natal Bersama dan beberapa wakil Masyarakat Kristiani Indonesia di Calgary juga ingin menggalang dana sebagai Aksi Natal dan mengundang anda semua untuk ikut berbela rasa dan berpartisipasi membantu saudara saudari kita yang terkena musibah tersebut di atas.

Untuk informasi, atas hasil rundingan dengan teman-teman dari grup Kristiani di Calgary, kita sepakat untuk mengirim dana yang terkumpul melalui Palang Merah Indonesia (PMI).

Bagi teman-teman yang ingin menyumbang, silahkan e-transfer sumbangan anda ke Mala Sidharta di email msidharta27@gmail.com. Penggalangan dana akan dilakukan sampai tanggal 25-Desember-2021.

Terima kasih atas perhatiannya.

Semoga Tuhan memberkati kebaikan hati dan kedermawanan anda semua.


UKI Food Bazaar 2021

UKI Food Bazaar akan diadakan pada tanggal 18 September 2021, 11 - 2PM.

Poster-poster di bawah ini adalah menu makanan yang akan kami jual pada saat bazaar.

Bagi yang ingin pre-order, silahkan lihat detail cara order dan kontak vendor nya dimasing-masing poster.

Terima kasih sebelumnya atas perhatiannya dan pemesanan/pembelian nya.

Semoga Tuhan memberkati.


Selamat HUT ke-76 RI!


Selamat Hari Ulang Tahun ke-76 Indonesia!

"INDONESIA TANGGUH, INDONESIA TUMBUH.

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, bisa kita capai dengan bahu-membahu, saling bergandeng tangan, dan bergotong-royong dalam satu tujuan. Tangguh dalam menghadapi pandemi, tangguh melalui berbagai ujian, dan terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa.”- Presiden Jokowi

Meneruskan pesan bapak Presiden Jokowi, mari kita hargai jasa dan hasil karya para pejuang dan pahlawan bangsa, dan bersama-sama bahu-membahu mendukung cita-cita bangsa menjadikan Indonesia semakin tangguh, kuat, dan berkembang.

Mari kita berdoa bagi Indonesia, mohon berkat kepada Tuhan agar kasih Tuhan terus melimpah dalam damai sejahtera.

Dirgahayu RI 1945-2021.

Hari Raya Tritunggal Maha Kudus

Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, dan Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.

Hari ini kita merayakan misteri Allah-Beserta-Kita. Kristus adalah kehadiran Allah yang menyelamatkan kita dan Roh Kudus membawa kita menjadi bagian dari keluarga Allah.

Marilah kita membuka hati dan diri kita sepenuhnya untuk dipimpin oleh-Nya, agar hidup kita selalu terarah kepada persatuan cinta kasih Bapa, Putra, dan Roh Kudus sehingga kita mampu mewartakan ajakan persatuan kasih mesra-Nya bagi semua orang.

Amin.

Garage Sale Fundraiser

We are collecting items for our Garage Sale Fundraiser. All proceeds will go towards helping the people of Nusa Tenggara Timur (NTT). Please check out our poster to find out how to donate. Thank you in advance!

Happy Easter!

Have a Blessed and Happy Easter!

Let your hearts be glad.

Shout with joy and celebrate this great day.

Easter is here!

May God bless you and your family with His love and peace.

Amen.


Trihari Suci dan Minggu Paskah

IBADAH TOBAT dan DOA ROSARIO

Bagi teman-teman UKI Calgary yang ingin mengikuti Ibadah Tobat dan Doa Rosario selama Trihari Suci dan Minggu Paskah, silahkan melihat jadwal dan menggunakan link-link yang disediakan di bawah ini. Doa akan dibimbing oleh Rm. Juliwan Maslim, SCJ, bersama dengan UKI Toronto.

Pelayanan dalam Bahasa Indonesia:

UKI Toronto Link: https://meet.google.com/rjr-hary-ojf

English Service:

Link: https://www.catholicyyc.ca/#livestream


Minggu Palma

Selamat merayakan Minggu Palma untuk semua keluarga UKI Calgary.

Mari kita siapkan hati memasuki Pekan Suci dengan perayaan Minggu Palma ini.

Semoga Tuhan memberkati.

(Rm. Juliwan Maslim, SCJ)


24 Hours for the Lord

St. Joseph's Catholic Church Event

ADORASI - 24-HOUR FOR THE LORD

Dalam rangka Pra-Paskah ini, paroki kita, St. Joseph Parish, mengajak kita umat UKI Calgary untuk ikut berpartisipasi dan mendaftar sebagai Adorers dalam acara 24-Jam untuk Tuhan yang akan berlangsung Jumat, 12 Maret setelah misa siang hingga Sabtu 13 Maret Siang.

Teman-teman yang dapat bergabung, silakan klik link ini dan segera mendaftar di slot waktu dimana anda bisa hadir dalam acara Adorasi ini.

https://www.signupgenius.com/go/8050b44a5aa2faaf49-24hour

Besar harapan kami dan para Pengurus St. Joseph, agar banyak teman-teman yang bisa meluangkan waktunya untuk ikut dalam program ini.

Terima kasih atas perhatiannya dan semoga Tuhan memberkati.


Aksi Pra-paskah 2021

Masa Pra-paskah adalah kesempatan kita untuk retret agung, membersihkan diri dari dosa dalam semangat tobat dengan berpuasa, berpantang, berderma, dan berdoa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, penyelamat kita.


UKI Calgary mengajak teman-teman semua untuk ikut aksi derma selama masa Pra-paskah ini dalam bentuk sumbangan untuk pembangunan gedung Rumah Pembinaan Readiness yang dipersiapkan oleh SCJ Papua.


Sumbangan seikhlasnya dapat di kirim ke bendahara UKI Calgary, Mala Sidharta, msidharta27@gmail.com. Rencana pembangunan dapat dilihat di proposal yang terlampir di link berikut:

https://drive.google.com/.../1nhhDTFYp6WLnpJYUz1y.../view...


Terima kasih untuk partisipasi teman-teman semua dan Tuhan memberkati.

UKI Calgary Online Bazaar

Setelah mendengar permintaan dan usulan dari banyak anggota dan teman-teman dari grup lain, kami akan mengadakan kembali UKI Calgary Bazaar Online, yang dimulai di bulan Februari ini.

Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman pelanggan kami yang setia. Untuk bazaar kali ini, silahkan lihat menu, harga, dan cara ordernya di poster-poster di bawah ini.

Silahkan kontak kami segera untuk pemesanan.

Pick up order tanggal 27-Feb-2021, jam 12 – 2 PM, @ Bali Resto.

Terima kasih sekali lagi atas kerjasama dan pembelian teman-teman semua.

Pra-paskah 2021

Selamat menjalankan puasa dan pantang bagi teman-teman semua.

Mengikuti pesan dari bapak Paus Fransiskus, Masa PraPaskah adalah waktu untuk memperbarui Iman, Harapan, dan Kasih.

Mari kita gunakan kesempatan ini untuk merefleksikan peran kita dalam memperkuat iman kita dan menebar harapan dan kasih kepada sesama, terutama kepada yang sangat membutuhkan.

Bacaan Dokumentasi Penerangan – Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk PraPaskah 2021 dapat diakses di link di bawah ini.


https://drive.google.com/.../1O08e1.../view...


Misa Rabu Abu Online

Bagi teman-teman semua yang tidak memperoleh kesempatan untuk datang ke Misa secara langsung, dengan ini diberitahukan bahwa akan ada Perayaan Ekaristi Rabu Abu secara Online dalam Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh UKI Toronto bersama Romo Juliwan Maslim, SCJ, yaitu pada:

• Hari/ Tanggal: Rabu, 17-Feb-2021

• Jam: 5 PM (Calgary) / 7 PM (Toronto)


Terlampir adalah keterangan dan instruksi dari Romo Juliwan untuk persiapan kita dalam menyambut Hari Rabu Abu dan mengenai Pantang dan Puasa.

https://drive.google.com/.../1sGGHF9s.../view


Marilah kita bersama ikut serta dalam Perayaan Ekaristi Rabu Abu melalui Google Hangouts Meet pada link ini :

https://meet.google.com/rjr-hary-ojf


Terima kasih.


Happy Chinese New Year 2021

Selamat Tahun Baru Imlek 2021!

Gong Xi Fa Cai

Semoga Tuhan memberkati kita semua dengan tahun baru yang penuh kebahagiaan, harapan, keberuntungan, kesehatan, dan kemakmuran.

Amin.


Doa Rosario dan Novena Bersama

Berdasarkan usulan dan permintaan segera dari beberapa anggota untuk tujuan kesembuhan orang tua dan teman-teman kita yang baru saja menjalankan operasi, UKI Calgary akan mengadakan Doa Rosario dan Novena Bersama, yang akan dilaksanakan mulai hari ini, 7 Februari sampai dengan 15 Februari 2021.


Bagi yang bisa bergabung dalam doa bersama, silahkan join di link ini:

meet.google.com/qtg-zueg-uzm

Link akan dibuka jam 5:45PM (MST) dan doa akan mulai tepat jam 6PM (MST).


Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas waktu dan keikutsertaan teman-teman semua.


Ten years & Counting

Selamat berbahagia bagi teman-teman semua,

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan karena berkat dan karunia-Nya, kita berhasil melaksanakan perayaan 10th Anniversary UKI Calgary hari Minggu kemarin dengan baik.

Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang dapat hadir. Walaupun kita tidak dapat berbincang-bincang dan berkumpul lama karena pandemi, kami merasa sangat berbahagia karena dapat bertatap muka walaupun sebentar.

Kami mohon doa dari teman-teman agar UKI Calgary dapat terus bertumbuh dan berkembang dalam iman, jumlah anggota, dan pelayanannya.

Amin.


Video:

https://drive.google.com/file/d/1-6jWg-cYtLZrutApaypa2LOYunU-9crE/view?usp=sharing


Di bawah ini beberapa foto-foto dari Misa kita kemarin:


Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristiani Sedunia

Berkenaan dengan Pekan Doa untuk Kesatuan Umat Kristiani Sedunia:

UKI Calgary ikut bertugas dalam Doa Bersama yang diselenggarakan oleh UKI Toronto, yang akan dipimpin oleh Rm. Jul, dimulai pada hari ini, Senin, 18-Jan-2021 s/d 25-Jan-2021, jam 5.30 PM (Calgary time).

Bagi yang ingin ikut doa bersama silahkan join di link ini.

https://meet.google.com/rjr-hary-ojf


Hari Pesta Keluarga Kudus

Keluarga UKI Calgary mengucapkan Selamat Hari Pesta Keluarga Kudus.

Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yosef,

Sertailah dan limpahilah berkat-berkat-Mu pada keluarga kami, biarlah seluruh anggota keluarga UKI Calgary selamat di dunia ini sampai ke Surga-Mu yang kudus berhadapan muka dengan-Mu penuh sukacita.

Amin.

Merry Christmas!

UKI Calgary family would like to wish everyone Merry Christmas!

May the wonder of Christmas, the joy of God’s abundant blessings, and the peace of Jesus’ presence be with you always.

And may God bless and keep you during this holiday season and all through the year.

Amen.


Virtual Christmas Party

Thank you for all who have joined us!

You can find Keynotes from UKI Calgary Chairman 2020-2021 and photos from the Virtual Christmas Celebration here:

https://photos.app.goo.gl/31bmE9eRCJQAiQyk9

Aksi Natal UKI Calgary 2020

Tahun ini, UKI Calgary mengadakan Aksi Natal 2020 dari 10 sampai 31 Desember dalam bentuk sumbangan untuk:

  1. Pengobatan anak-anak penderita Hidrosefalus di Yayasan Wisma Kasih Bunda, Semarang

  2. Pendidikan para calon Pastur di Postulat-Novisiat SCJ - St. Yohanes Gisting Lampung

Mohon bantuannya ya teman-teman!

*Sumbangan dapat dikirim dengan cheque atau e-transfer ke bendahara UKI Calgary, Mala Sidharta (sidharta.mala@gmail.com)

Ulang Tahun Imamat ke-27

UKI Calgary mengucapkan Selamat Ulang Tahun Imamat yg ke-27 kepada yang terkasih Rm. Juliwan Johanes Maslim dan Rm. Aegidisius Warsito.

Rasa syukur dan terima kasih dari kami atas cinta kasih, pelayanan, dukungan, doa yang tidak henti-hentinya dan tanpa mengenal lelah dari Romo berdua kepada kami keluarga UKI Calgary.

Semoga Rm. Jul dan Rm. Aegi selalu sehat dan terus bersemangat dalam pelayanannya kepada seluruh umat. Serta selalu dalam berkat dan lindungan Tuhan yang Maha Kasih.

Amin.

*Credit to Christo Tandyo.

Thanks for the nice caricature!

Memorial Liturgy

INVITATION TO JOIN THE MEMORIAL LITURGY

When families lose a baby in the womb, the cries of birth go unheard; the grasp of tiny fingers slips away. This profound loss needs articulation. Join us in a prayer gathering to commend our children communally into the embrace of our merciful God and to support those who are grieving the loss of a child.

The Diocese of Calgary invites you to come to the Memorial Liturgy for those mourning the loss of a child through miscarriage or stillbirth with Bishop McGrattan on Friday, November 20 at 7 pm, at Sacred Heart Church in Calgary. We ask that you kindly pass on the information to those who might want to attend this special liturgy. Registration is required for this liturgy, and all who wish to attend can visit miscarriageliturgy.ca

Renungan Penguat Iman

Sejak bulan Maret 2020, kita dengan setia mengikuti doa online UKI.

Di setiap doa, renungan penguat iman diberikan oleh romo-romo SCJ (*Romo Johanes Juliwan Maslim, Romo Aegidius Warsito, Romo Petrus Murwanto, dan Romo Albertus Joni*) dan *Deacon Val Danukarjanto*.

Terima kasih kepada romo-romo SCJ dan Deacon atas renungan-renungan yang diberikan.

Untuk mendengarkan kembali renungan-renungan tersebut, silahkan klik link di bawah ini. Untuk mempermudahkan, renungan-renungan telah disimpan dalam bentuk audio.

*https://drive.google.com/drive/folders/1dE6iM_AByP6KrqHPjELD93saxNJuS5Cr?usp=sharing*

Selamat mendengarkan kembali dan semoga iman kita tetap diperkuat.

UKI Calgary On-Site Food Bazaar

UKI Calgary mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi teman-teman semua dalam rangka UKI Fundraising Food Bazaar yang baru saja diselenggarakan pada hari Sabtu kemarin tanggal 12-Sep-2020.

Kegiatan Bazaar ini berjalan sukses dan lancar sesuai dengan harapan kita bersama. Terima kasih kepada semua pelanggan yang bermurah hati membeli seluruh penjualan makanan dan kepada para vendor yang telah menyiapkan makanan-makanan yang lezat dan juga bermurah hati untuk memberikan donasi untuk UKI Calgary.

Terima kasih juga kepada Swani Sidharta dan keluarga yang merelakan Bali Resto untuk ditempati menjadi lokasi Bazaar.

Tidak lupa appresiasi untuk para pengurus UKI dan volunteer yang begitu aktif dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya dari perencanaan sampai ke pelaksanaan dan akhir acara. Banyak waktu, tenaga, dan pemikiran yang sudah diberikan sehingga acara ini dapat berlangsung dengan sukses.

Jika ada kekeliruan dalam order dan packing makanan, atas nama UKI Calgary, kami mohon maaf dan mohon segera menghubungi kami.

Sampai jumpa di UKI Bazaar dan Event berikutnya.

Salam sehat dan bahagia!